Cara Menanam Hidroponik Menggunakan Pipa Alderon
Cara Menanam Hidroponik Pipa Alderon – Di tengah hiruk pikuk kehidupan perkotaan. Lahan sempit kini menjadi tantangan besar bagi mereka yang ingin memiliki kebun sendiri.
Akan tetapi solusi cerdas telah hadir yaitu bernama sistem hidroponik. Sistem yang satu ini adalah metode budidaya yang tidak memerlukan media tanah.
Metode ini menggantikannya dengan larutan nutrisi, sehingga sangat cocok untuk rumah minimalis atau apartemen.
Keberhasilan sistem ini sangat bergantung pada material wadah dan pipa yang digunakan. Dalam memilih material pipa, banyak ahli merekomendasikan penggunaan jenis uPVC.
Salah satu merk terkemuka yang unggul adalah Alderon. Tepat pada artikel kali ini akan menjelaskan cara mudah menanam tanaman Hidroponik pakai pipa dari merk Alderon.
Maka dari itu, untuk selengkapnya bisa simak artikel berikut.
Beberapa Langkah Menanam Tanaman Hidroponik

Hidroponik, yang secara harfiah berarti ‘bekerja dengan air’, adalah metode bercocok tanam tanpa menggunakan tanah, melainkan memanfaatkan larutan nutrisi kaya mineral yang terlarut dalam air.
Teknik ini menawarkan banyak keuntungan, seperti penggunaan air yang lebih efisien, hasil panen yang lebih cepat dan berkualitas, serta kemampuan bertanam pada lahan terbatas.
Berikut ini ada beberapa langkah dalam menanam tanaman Hidroponik yaitu:
1. Pemilihan Jenis Tanaman dan Sistem
Pilih tanaman yang cocok untuk pemula, seperti sayuran daun (selada, sawi, kangkung) atau herba. Kemudian, tentukan sistem yang akan digunakan misalnya NFT (Nutrient Film Technique) atau DFT (Deep Flow Technique).
2. Penyiapan Peralatan dan Media Tanam
Siapkan wadah atau tray penampung air (nutrisi), pompa air (jika menggunakan sistem aktif), net pot, dan media tanam inert.
Media tanam inert yang umum pemakaiannya adalah rockwool, cocopeat, atau hydroton (leca).
3. Penyemaian Benih
Basahi media semai (misalnya rockwool) dengan air bersih. Letakkan benih pada lubang tanam media tersebut.
Simpan pada tempat gelap dan lembap hingga benih berkecambah. Setelah berkecambah dan muncul daun pertama, pindahkan ke tempat yang mendapat cahaya tidak langsung.
4. Pengenalan Cahaya dan Pengerasan Bibit
Setelah bibit memiliki 2 sampai 4 daun sejati (sekitar 7 hingga 14 hari), perkenalkan secara bertahap pada cahaya matahari atau lampu tumbuh (grow light).
Proses ini sering menyebutnya dengan pengerasan (hardening) dan membuat bibit lebih kuat saat memindahkannya ke sistem utama.
5. Penyiapan Larutan Nutrisi
Larutkan pupuk AB Mix sesuai dengan dosis yang jadi anjuran (biasanya terdiri dari dua larutan terpisah, A dan B, yang tidak boleh mencampurnya dalam bentuk pekat).
Ukur dan pastikan larutan nutrisi memiliki nilai PPM (Parts Per Million) dan pH yang sesuai untuk jenis tanaman yang jadi budidaya.
6. Pemindahan Bibit ke Sistem Utama
Pindahkan bibit beserta media tanamnya ke dalam net pot. Letakkan net pot pada lubang tanam di instalasi hidroponik, sehingga bagian bawah media tanam atau akar menyentuh atau terendam larutan nutrisi.
7. Pengontrolan dan Pemeliharaan Rutin
Lakukan pengukuran pH dan PPM larutan nutrisi setiap hari atau beberapa hari sekali. Tambahkan nutrisi atau air bersih untuk menyesuaikan nilainya.
Periksa juga ketinggian air dan kebersihan sistem secara rutin untuk mencegah pertumbuhan jamur atau penyakit.
8. Panen dan Pembersihan Sistem
Panen tanaman saat mencapai ukuran optimal. Setelah panen, bersihkan seluruh instalasi hidroponik, termasuk wadah, tray, dan pipa, dari sisa-sisa akar dan alga.
Isi kembali dengan larutan nutrisi segar untuk memulai siklus tanam yang baru.
Berbagai Pilihan Tanaman Hidroponik yang Cocok

Metode hidroponik menawarkan lingkungan tumbuh yang terkontrol, bebas hama tanah, dan memungkinkan penyerapan nutrisi yang optimal.
Akan tetapi tidak semua tanaman cocok dengan media penanaman tersebut. Berikut ini beberapa pilihan tanamannya yaitu:
1. Selada
Selada adalah ‘bintang’ dalam dunia hidroponik. Tanaman ini tumbuh cepat, tidak memerlukan dukungan akar yang dalam, dan memiliki toleransi yang baik terhadap berbagai kondisi larutan nutrisi.
2. Bayam
Kaya nutrisi, bayam tumbuh subur pada lingkungan hidroponik. Pertumbuhannya cukup cepat dan relatif mudah dalam perawatannya.
3. Kangkung
Tanaman yang sangat toleran dan pertumbuhannya cenderung banyak. Kangkung adalah pilihan yang bagus bagi pemula karena jarang mengalami masalah nutrisi serius.
4. Sawi
Termasuk cepat panen dan menghasilkan daun yang renyah. Sawi termasuk tanaman berdaun yang tahan banting dan minim perawatan.
5. Tomat
Walaupun termasuk tanaman buah, tomat sangat populer dalam hidroponik skala komersial karena hasilnya bisa lebih tinggi dan kualitasnya lebih konsisten daripada penanaman di tanah.
6. Cabai
Cabai dapat berproduksi dalam waktu lama dalam sistem hidroponik. Pengontrolan nutrisi bisa menghasilkan buah yang lebih besar dan pedas.
8. Kemangi
Tanaman herba ini sangat cepat beradaptasi dengan hidroponik, menghasilkan daun yang harum dan lebat. Panen bisa melakukannya berulang kali hanya dengan memotong pucuk.
Design Atap yang Cocok untuk Rancangan Hidroponik

Kunci sukses hidroponik adalah mengontrol lingkungan. Desain atap memegang peranan penting tersendiri. Atap ini nantinya mampu melindungi dari hujan asam dan hama.
Desain terbaik menggunakan atap semi transparan dari merk Alderon Translucent. Atap transparan memaksimalkan masuknya sinar matahari yang sangat butuh bagi tanaman untuk tumbuh.
Penggunaan pipa berkualitas dari merk Alderon mampu memaksimalkan tanaman yang menanamnya dengan metode Hidroponik.
Adanya atap mencegah air hujan langsung masuk ke pipa. Air hujan bisa mengubah kadar pH dan PPM nutrisi secara drastis.
Pastikan ada ventilasi untuk mencegah kelembapan berlebih menumpuk. Kelembapan ini menyebabkan penyakit jamur pada daun.
Penutup
Nah, jadi itulah tadi penjelasan mengenai cara menanam Hidroponik pipa Alderon dengan beberapa langkah mudah.
Jangan lupa hanya gunakan penutup yang berkualitas dan tahan lama untuk bangunan. Dapatkan atap berkualitas tinggi pada berbagai marketplace pilihan.